Asman.ac.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan harapan agar Indonesia dapat menyelesaikan negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, pada tanggal 11 Desember 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan pentingnya kelanjutan negosiasi tarif resiprokal sesuai kesepakatan yang dicapai dalam Leaders Declaration pada 22 Juli. Dia mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia direncanakan akan kembali ke Washington dalam waktu dekat untuk melanjutkan proses negosiasi. “Kami sangat optimis bisa menyelesaikan apa yang sudah kami mulai sebelum akhir tahun,” ungkapnya.
Airlangga juga menambahkan bahwa hasil pembicaraan ini telah dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan keinginan untuk mengutamakan kepentingan bersama dalam penyelesaian tarif dengan AS. Indonesia menjadi negara ketiga yang diakui oleh AS dalam konteks ini, menandakan niat baik untuk memperkuat hubungan perdagangan.
Sebagai bagian dari kesepakatan, sejumlah komoditas Indonesia seperti minyak sawit mentah, karet, dan kopi akan mendapatkan tarif nol persen. Di sisi lain, tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dalam pembahasan. Airlangga juga menjelaskan bahwa AS telah mengurangi tarif yang dikenakan pada Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
Sebagai imbalannya, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan impor dari AS, termasuk energi senilai 15 miliar dolar AS dan produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS. Dalam investasi, terdapat kesepakatan pembangunan fasilitas blue ammonia dengan nilai hingga 10 miliar dolar AS. Negosiasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi kedua negara.