Menyelami Alam Semesta: Euclid dan Flagship 2 Ungkap Energi Gelap

[original_title]

Asman.ac.id – Simulasi alam semesta terbaru bernama Flagship 2, yang dikelola oleh Konsorsium Euclid dari Badan Antariksa Eropa, telah diperkenalkan sebagai yang paling komprehensif dalam sejarah. Simulasi ini mencakup 3,4 miliar galaksi serta memantau interaksi antara lebih dari 4 triliun partikel. Inovasi ini diharapkan dapat membantu menganalisis data yang dikumpulkan oleh teleskop antariksa Euclid.

Proyek ini dipimpin oleh astrofisikawan Joachim Stadel dari Universitas Zurich, yang menggunakan superkomputer Piz Daint untuk membuat model virtual alam semesta yang sangat rinci. Simulasi ini tidak hanya menjadi alat analisis, tetapi juga penting dalam memahami distribusi energi gelap dan materi gelap di alam semesta.

Sejak diluncurkan pada 2023, teleskop Euclid telah mulai memetakan miliaran galaksi dan mengumpulkan data mengenai energi gelap, yang merupakan kekuatan mendasar yang mendorong ekspansi alam semesta. Dengan jangkauan pengamatan yang mampu menelusuri 10 miliar tahun ke belakang, proyek ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang sifat energi gelap dan validitas model kosmologi standar yang ada saat ini.

Astrofisikawan Julian Adamek menjelaskan bahwa meskipun diharapkan hasil pengamatan akan sesuai dengan prediksi simulasi, ada kemungkinan adanya temuan mengejutkan. Flagship 2 didasarkan pada model kosmologi yang mencerminkan pemahaman saat ini, namun tujuan utama misi ini adalah untuk menantang serta menguji batasan pengetahuan manusia.

Dengan demikian, Flagship 2 tidak hanya menjadi kontribusi ilmiah yang signifikan, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan mendasar terkait struktur dan evolusi alam semesta. Tim peneliti optimis bahwa hasil dari misi Euclid dapat mengubah cara pandang kita terhadap energi dan materi gelap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *