Asman.ac.id – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendorong pengembang untuk segera memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan yang dikenal dengan Kredit Program Perumahan (KPP). Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa pengoptimalan KPP bisa menstimulasi seluruh ekosistem perumahan di Indonesia.
Maruarar menegaskan bahwa KUR perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan industri perumahan. Ia menjelaskan bahwa pengembang dan kontraktor membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk toko bangunan yang menyediakan material seperti keramik dan kaca. Selain itu, ia menyoroti peran sektor perbankan dalam menyediakan pembiayaan melalui KPR, KUR, dan mikrofinansial yang dapat membantu masyarakat terhindar dari jeratan rentenir.
Dalam kesempatan tersebut, Maruarar juga mengingatkan akan pentingnya melindungi pengembang rumah subsidi dari praktik pungutan liar. Ia menegaskan komitmennya untuk bertindak tegas jika menerima laporan terkait oknum yang meminta uang dengan cara tidak sah. “Laporan dengan bukti akan segera saya tindaklanjuti kepada Kapolri dan Jaksa Agung,” ujarnya.
Di akhir acara, Maruarar mengajak anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Appernas) untuk berkarya dengan penuh tanggung jawab dalam pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ketua Umum Appernas Jaya, Andriliwan Muhammad, menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah dan menekankan komitmen dalam membangun rumah berkualitas terjangkau.
Dengan lebih dari 400 peserta dari berbagai bank besar di Sulawesi, acara tersebut menjadi momentum penting untuk sosialisasi KUR Perumahan. Appernas Jaya, meski baru berdiri enam tahun, kini memiliki hampir 1.000 anggota yang aktif mendorong penyediaan perumahan di seluruh Indonesia.