Anies Diskusikan Ketimpangan dan Perdamaian dengan Profesor Nepal

[original_title]

Asman.ac.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru-baru ini berdiskusi dengan Kamal Raj Lamsal, Profesor Asisten di Mid West University, Nepal, tentang ketimpangan sosial dan situasi perdamaian di negara tersebut. Pembicaraan ini terjadi dalam sebuah forum pertemuan yang melibatkan aktivis Asia, di mana keduanya membahas kerusuhan massal yang telah terjadi di Nepal beberapa waktu lalu.

Kamal menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut merupakan hasil dari ketidakadilan yang berlangsung selama 30 tahun, di mana tidak ada rotasi dan kesempatan yang sama bagi seluruh rakyat. Selama periode ini, para pejabat telah mengubah konstitusi, termasuk penghapusan batas usia untuk jabatan publik, yang menyebabkan kekecewaan di kalangan generasi muda. “Kondisi ini menimbulkan kekecewaan terutama di kalangan Gen Z yang merasa tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa frustrasi semakin meningkat ketika gen muda tersebut mengalami berbagai kendala saat mencoba mendaftarkan usaha atau berinovasi. “Mereka merasa terjebak dan tidak bisa bergerak maju,” ungkap Kamal. Ironisnya, situasi ini diperparah oleh banyaknya kasus pidana yang melibatkan tokoh politik di partai-partai, menciptakan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat terhadap sistem politik yang ada.

Diskusi ini menggambarkan bagaimana ketidakadilan dapat memicu gejolak sosial dan menjadi penghalang bagi generasi muda dalam mengejar aspirasi mereka. Anies Baswedan, melalui platform sosial medianya, menyampaikan pentingnya dialog dan tindakan untuk menangani isu-isu kunci yang meresahkan masyarakat demi kestabilan dan perdamaian yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *