Asman.ac.id – Amerika Serikat (AS) dan Israel menggelar latihan perang gabungan di Timur Tengah yang dimulai pada hari Minggu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap latihan militer oleh Iran yang berlangsung dua hari sebelumnya di Teluk Persia. Menurut informasi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), latihan berjudul “Intrinsic Defender” ini akan berlangsung selama satu minggu dan melibatkan Angkatan Laut Israel serta Armada ke-5 Angkatan Laut AS.
Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama strategis dan operasional antara kedua negara dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin muncul di kawasan. IDF menyatakan bahwa mereka ingin memastikan kesiapan menghadapi dinamika keamanan regional yang terus berubah.
Sebelumnya, pada hari Kamis, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah melaksanakan latihan militer di wilayah yang meliputi Teluk Persia, Laut Oman, dan Selat Hormuz. Manuver ini dianggap sebagai bentuk pertunjukan kekuatan dan peringatan bagi armada asing, khususnya kapal perang AS yang beroperasi di sekitarnya. Pada hari pertama latihan, IRGC memperingatkan kapal-kapal asing agar tidak melanggar batas wilayah yang ditentukan.
Iran dalam latihan tersebut juga menguji coba rudal baru yang disebut memiliki jangkauan lebih dari panjang Teluk Persia. Meskipun komandan Angkatan Laut IRGC tidak bersedia mengungkapkan jarak pastinya, pernyataan ini menunjukkan komitmen Iran untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Latihan gabungan AS dan Israel ini mencerminkan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, di mana berbagai negara terus melakukan manuver militer sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan mereka di tengah situasi geopolitik yang kompleks.