Site icon asman.ac.id

Catatan ABF 2025, Persiapan Menyambut Tahun 2026

[original_title]

Asman.ac.id – Tantangan pertumbuhan ekonomi yang menghadang Indonesia menjelang 2026 menjadi sorotan dalam gelaran ANTARA Business Forum (ABF) 2025. Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Akhmad Munir, menekankan pentingnya kolaborasi antarsektor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Forum ini diharapkan dapat menghimpun pemikiran para akademisi dan pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi yang efektif.

Dalam sesi diskusi, ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teuku Riefky, mengidentifikasi tiga tantangan utama yang perlu dihadapi. Pertama, penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh ketidakcocokan antara pertumbuhan upah dan Produk Domestik Bruto (PDB). Riefky mencatat bahwa selama periode 2008-2016, pertumbuhan rata-rata upah berada di angka 6,3 persen, sementara PDB hanya tumbuh 5,6 persen. Namun, kondisi berbalik drastis antara 2017-2024, di mana pertumbuhan PDB tercatat 4 persen, tetapi upah masyarakat hanya 0,6 persen.

Kedua, perlunya penciptaan lapangan kerja formal yang lebih banyak untuk mengatasi pengangguran. Ketiga, investasi yang tidak efisien dinilai sebagai salah satu faktor penyebab kesenjangan antara pertumbuhan rata-rata upah dan PDB. Riefky menekankan bahwa poin-poin ini saling terkait dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Dengan semakin dekatnya tahun baru, forum ini diharapkan dapat memberikan solusi konkrit untuk tantangan ekonomi yang ada. Pembahasan yang mendalam diharapkan mampu menghasilkan kebijakan yang mendukung inklusivitas dan keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Exit mobile version