DNA Hewan Purba Berusia 4.000 Tahun Mengungkap Wabah Kuno

[original_title]

Asman.ac.id – Penemuan DNA kuno pada sisa-sisa hewan berusia 4.000 tahun telah mengungkap misteri penyebaran wabah mematikan yang terjadi di masa lampau. Melalui analisis genetik, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi migrasi bakteri Yersinia pestis, penyebab penyakit pes, yang menyebar melintasi Eurasia lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan ini berasal dari penggalian di situs arkeologi di wilayah Kaukasus, di mana peneliti menemukan jejak genetik bakteri pada gigi domba kuno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wabah tidak hanya menyebar melalui manusia, tetapi juga mengikuti rute perdagangan dan migrasi hewan ternak selama Zaman Perunggu.

Sebelumnya, sejarah penyebaran wabah sering dianggap sebagai peristiwa sporadis. Namun, data DNA terbaru menunjukkan pola penyebaran yang sistematis dan luas. Bakteri Yersinia pestis tampaknya telah berevolusi dan beradaptasi untuk bertahan di berbagai lingkungan, memungkinkan untuk menjangkiti populasi manusia sepanjang koridor Eurasia.

Menariknya, jenis bakteri pada zaman itu belum memiliki mutasi yang memungkinkannya menular melalui kutu, seperti yang terjadi pada wabah Black Death di abad pertengahan. Penelitian menyimpulkan bahwa penularan kemungkinan besar terjadi melalui kontak langsung atau risiko konsumsi daging hewan yang terinfeksi, yang kemudian terbawa oleh manusia dan ternaknya dalam perjalanan mereka.

Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana penyakit-penyakit kuno menyebar dan mengubah sejarah populasi manusia, serta pentingnya pemahaman terhadap pola-pola migrasi dan perdagangan di masa lalu untuk menjelaskan epidemiologi modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *