Gajah Bersihkan Kayu Gelondongan Pasca Banjir di Aceh

[original_title]

Asman.ac.id – Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) terlatih dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa material banjir bandang yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Langkah ini diambil untuk membuka akses yang tertutup akibat bencana alam yang mengakibatkan banyak puing kayu berserakan di pemukiman warga.

Empat ekor gajah yang dikerahkan, bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni, merupakan bagian dari tim yang dipimpin oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Sigli, Hadi Sofyan. Pada Senin (8/12), Hadi menjelaskan bahwa para gajah bersama mahout (pawang) mereka akan membersihkan puing-puing kayu di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.

Hadi menyebutkan bahwa penggunaan gajah dalam pembersihan material ini sangat strategis karena gajah dapat menjangkau lokasi-lokasi yang sulit diakses oleh alat berat. Fokus operasi berada di daerah yang paling terkena dampak di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua. Gajah-gajah tersebut tidak hanya berfungsi untuk membersihkan jalan, tetapi juga membantu mengevakuasi korban yang mungkin masih terjebak dan mengangkut logistik bagi penyintas bencana.

Operasi pembersihan ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari, hingga 14 Desember 2025. Menurut Hadi, semua gajah yang diterjunkan memiliki pengalaman dalam menangani situasi bencana, termasuk pembersihan pasca-tsunami Aceh pada tahun 2004. Pengalaman tersebut diyakini akan sangat membantu dalam proses pembersihan kali ini.

Hadi menambahkan bahwa saat ini tim masih fokus pada penanganan di Pidie Jaya karena akses menuju daerah lain belum memungkinkan. Namun, mereka siap untuk membantu jika situasi memerlukan bantuan lebih lanjut di lokasi lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *