Asman.ac.id – Pada 6 Oktober 2025 pukul 17.11 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo di Samudera Hindia, Pantai Barat Sumatera. Titik episenter gempa terletak pada koordinat 0,83° LU dan 92,90° BT, tepatnya 426 km Barat Daya dari Kota Sinabang, Aceh, dengan kedalaman 10 km. Berdasarkan analisis, gempa ini merupakan aktivitas tektonik dangkal yang disebabkan oleh pergerakan di Zona Investigator Fracture Zone (IFZ).
Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, mengungkapkan bahwa tidak ada potensi tsunami akibat kejadian ini. Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, tidak terdapat laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya. Daryono juga menyarankan agar warga menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. “Pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan sebelum kembali ke rumah,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, pihak BMKG mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi bangunan tempat tinggal, terutama di daerah yang rawan gempa. Edukasi tentang keselamatan dan mitigasi bencana diharapkan dapat mengurangi resiko kerugian di masa mendatang. Seiring dengan perkembangan situasi, BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut demi keselamatan masyarakat.