Asman.ac.id – Operasi Zebra Jaya 2025 telah resmi dimulai pada hari Senin (17/11), dengan fokus pada penegakan disiplin berlalu lintas. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengungkapkan bahwa pada hari pertama operasi, pelanggaran yang paling banyak dicatat meliputi pengendara yang melawan arus dan penggunaan handphone saat berkendara.
Kombes Komarudin menjelaskan, pelanggaran ini lebih banyak terjadi di kalangan pengendara roda dua yang tidak mengenakan helm serta pengendara roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman. “Kami mencatat tingginya penggunaan handphone di kalangan pengemudi yang berpotensi membahayakan keselamatan,” ujar Kombes Komarudin kepada wartawan.
Operasi ini melibatkan total 2.939 personel yang dikerahkan ke berbagai lokasi di wilayah Jakarta. Penindakan selama operasi dilakukan melalui kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), ETLE Mobile, dan juga metode penindakan konvensional. “Operasi Zebra Jaya 2025 akan berlangsung selama 14 hari, dari 17 sampai 30 November 2025,” tambahnya.
Selain penindakan otomatis, Kombes Komarudin juga menyebutkan bahwa operasi ini akan melibatkan penindakan terhadap pelanggaran yang tidak terekam, termasuk pengendara di bawah pengaruh alkohol dan balap liar. Meski tegas dalam penindakan, pihaknya tetap memprioritaskan kegiatan pencegahan dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan disiplin berlalu lintas.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas serta menciptakan kondisi berlalu lintas yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.