Keluarga Giuffre Reaksikan Hilangnya Gelar Pangeran Andrew

Asman.ac.id – Pangeran Andrew kehilangan gelar kerajaannya setelah keputusan formal dari Istana Buckingham, di tengah meningkatnya tekanan terkait hubungannya dengan Jeffrey Epstein, seorang terpidana pelaku kejahatan seksual. Pengumuman tersebut disampaikan pada Kamis, 30 Oktober 2023, oleh Istana Buckingham yang menyatakan bahwa Raja Charles telah memulai proses pencabutan gelar Pangeran Andrew, yang sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor.

Keluarga Virginia Giuffre, yang dikenal sebagai korban pelecehan yang diduga dilakukan Andrew, menganggap langkah ini sebagai kemenangan bagi mereka. Dalam pernyataan resmi, saudara laki-laki Giuffre, Sky Roberts, menegaskan bahwa pencabutan gelar itu adalah hasil dari keberanian dan kejujuran Virginia, yang saat masih anak-anak mengalami pelecehan seksual. Namun, Sky Roberts menekankan bahwa pencabutan gelar saja tidak cukup; ia mendesak agar penyelidikan terhadap Andrew terus berlanjut dan menganggap bahwa Andrew harus dipenjara.

Sebelumnya, Pangeran Andrew sudah melepaskan sejumlah gelar lainnya, termasuk Duke of York, di tengah kontroversi yang berkembang mengenai hubungannya dengan Epstein. Ia juga secara konsisten membantah tuduhan bahwa dia melakukan hubungan seksual dengan Giuffre saat dia berusia 17 tahun. Pada tahun 2022, kasus perdata antara Andrew dan Giuffre diselesaikan di luar pengadilan tanpa pengakuan tanggung jawab dari pihak Andrew.

Virginia Giuffre, yang menuduh Epstein memperdagangkannya kepada Andrew, menulis dalam memoarnya bahwa ia dipaksa berhubungan seks dengan Andrew beberapa kali ketika usianya masih remaja. Saat ini, proses pemindahan Andrew dari Royal Lodge dekat Kastil Windsor ke properti pribadi di Sandringham sedang berlangsung, yang didanai oleh Raja Charles. Pencabutan gelar ini menandai langkah penting dalam meningkatkan akuntabilitas dalam kasus-kasus pelecehan seksual yang melibatkan tokoh masyarakat.