Asman.ac.id – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) telah memberikan bantuan berupa 16 unit kapal perikanan berukuran 5 Gross Tonnage (GT) kepada warga transmigran yang bekerja sebagai nelayan di Kawasan Transmigrasi Tanjung Banon, Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Nilai total pengadaan kapal tersebut mencapai Rp8,7 miliar, di mana setiap kelompok nelayan akan menerima satu kapal lengkap dengan perangkat penangkapan ikan.
Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menyatakan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan setempat, sehingga hasil tangkapan mereka bisa meningkat. “Kita berharap dengan adanya bantuan kapal ini dapat meningkatkan pendapatan mereka karena hasil tangkapannya akan bertambah,” ujarnya dalam acara penyerahan yang berlangsung pada Senin.
Selain pemberian kapal, Kementrans juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan BP Batam untuk mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas para nelayan. Pelatihan ini mencakup teknik penangkapan dan pengolahan ikan agar bernilai jual lebih tinggi.
Kementrans juga memberikan jaminan hidup selama satu tahun kepada warga transmigran, yang mencakup beras, minyak goreng, dan peralatan dasar. Hal ini ditujukan agar mereka dapat beradaptasi dan mencapai kemandirian ekonomi.
Salah satu nelayan, Kasino, mengungkapkan harapannya agar dengan tambahan kapal, ia dan rekan-rekannya bisa mendapatkan tangkapan lebih banyak sebagaimana sebelumnya mereka hanya menggunakan perahu kecil. Selain itu, Kementrans berencana menambah jumlah kapal jika ada kebutuhan lebih di lapangan seiring bertambahnya jumlah warga transmigran yang berprofesi sebagai nelayan.
Kawasan Transmigrasi Tanjung Banon merupakan proyek percontohan transmigrasi modern, yang dirancang untuk menciptakan masyarakat mandiri dan sejahtera melalui pengembangan ekonomi yang terintegrasi.