KH Cholil Nafis: Pandangan Salah Tentang Pesantren Sering Terjadi

[original_title]

Asman.ac.id – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menjelaskan perbedaan tradisi dan pola pendidikan yang ada di pondok pesantren di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Dalam sebuah podcast yang disiarkan pada tanggal 17 Oktober 2025, ia mencatat bahwa setiap pesantren di daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta memiliki karakteristik yang unik.

Menurut KH Cholil, nilai yang ditanamkan dalam pesantren sangat penting bagi para santri. Ia menekankan pentingnya sikap hormat terhadap guru, dengan menjelaskan bahwa santri siap melayani dan menghormati siapa pun yang mengajarkan mereka, meskipun hanya satu huruf. “Mereka memiliki semboyan bahwa siapa yang mengajari mereka, mereka akan siap untuk menghormati dan menghamba,” ungkapnya.

Lebih lanjut, KH Cholil menggarisbawahi bahwa sering kali orang-orang memiliki pandangan yang keliru terhadap kebudayaan lain. Hal ini, menurutnya, dapat menghalangi pemahaman yang benar tentang nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut. Ia mencontohkan tradisi cium tangan yang umum dalam budaya Jawa sebagai bentuk penghormatan, serupa dengan kebiasaan menunduk dalam budaya Jepang.

Dengan pernyataan ini, KH Cholil berharap agar masyarakat memiliki kesadaran yang lebih baik tentang keragaman budaya di Indonesia, serta pentingnya menghormati perbedaan dalam konteks sosial dan pendidikan. Penjelasan ini bertujuan untuk mendorong dialog yang lebih konstruktif dalam memahami berbagai nilai dan tradisi yang ada di berbagai pesantren di tanah air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *