Asman.ac.id – Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) diharapkan dapat membuka peluang investasi yang signifikan untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan hal tersebut di Nusa Dua, Bali, pada penandatanganan perjanjian, Selasa lalu.
Airlangga menjelaskan bahwa saat ini terdapat kolaborasi dengan investor Eropa dalam bidang mineral dan otomotif yang berfokus pada pengembangan industrI kendaraan listrik. Uni Eropa menunjukkan minat besar terhadap sumber daya mineral Indonesia, terutama yang terkait dengan baterai kendaraan listrik.
Perjanjian ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemudahan akses pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, yang selama ini terhambat oleh birokrasi yang rumit. Menurutnya, Indonesia dan Uni Eropa akan memberikan panduan untuk memperlancar proses ekspor bagi UMKM.
IEU-CEPA diperkirakan akan menghasilkan kolaborasi antara 723 juta penduduk dari kedua wilayah, dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari 21 triliun dolar AS. Airlangga memproyeksikan bahwa ekspor Indonesia ke Uni Eropa dapat meningkat hingga 60 persen danpendapatan nasional dapat naik sebesar 2,8 miliar dolar AS, menciptakan lapangan kerja baru dan membantu mengurangi tingkat kemiskinan di tanah air.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kerja sama ini akan berdampak pada lima juta tenaga kerja yang terlibat di sektor padat karya, seperti minyak sawit, kopi, tekstil, dan furnitur, dan membuka peluang Indonesia untuk mengekspor produk-produk berteknologi tinggi. IEU-CEPA direncanakan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2027, setelah ratifikasi oleh parlemen kedua belah pihak, yang akan memudahkan produk Indonesia menikmati tarif nol persen di mayoritas pasar Uni Eropa.