Site icon asman.ac.id

Normalisasi Sungai dan Kehunian Utama BNPB dalam Pemulihan Sibolga

[original_title]

Asman.ac.id – Normalisasi Sungai Aek Doras menjadi fokus utama dalam penanganan banjir yang melanda Kota Sibolga. Upaya ini dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kota Sibolga untuk mengembalikan kondisi lingkungan setelah bencana yang mempengaruhi empat kecamatan: Sibolga Utara, Sibolga Selatan, Sibolga Sambas, dan Sibolga Kota.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa proses pembersihan dan normalisasi sungai masih berlangsung akibat meluapnya Sungai Aek Doras. Masyarakat perlahan-lahan sudah mulai kembali beraktivitas, dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang telah kembali normal. Meskipun terdapat antrean di beberapa SPBU, distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan aliran listrik di sebagian besar wilayah terdampak sudah pulih. Layanan air bersih dari PDAM berfungsi sekitar 80 persen.

Data sementara menyatakan bahwa bencana tersebut mengakibatkan 54 orang meninggal, satu orang hilang, dan 61 orang mengalami luka-luka. Saat ini, terdapat 1.232 pengungsi yang tersebar di 16 titik pengungsian. Pemerintah Kota Sibolga telah menetapkan Status Tanggap Darurat sejak 25 November hingga 9 Desember 2025, dan masa tanggap darurat ini diperpanjang hingga 23 Desember.

Dalam periode tanggap darurat ini, koordinasi intensif dilakukan antara pemerintah daerah, BNPB, instansi terkait, serta organisasi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bantuan dan pemulihan yang lebih efektif bagi masyarakat yang terdampak bencana, sekaligus mempercepat proses pemulihan di area yang terkena dampak.

Exit mobile version