Asman.ac.id – Tiga kasus ilmu hitam dalam sepak bola baru-baru ini mencuat, menjadikan dunia olahraga ini tidak hanya diperbincangkan dalam konteks taktik dan teknologi, tetapi juga terkait praktik mistis. Kejadian yang terjadi dalam arena sepak bola ini menunjukkan bahwa unsur supernatural masih berada di balik lapangan hijau.
Salah satu peristiwa terbaru terjadi dalam laga playoff Piala Dunia di Rabat, di mana pelatih Nigeria, Eric Chelle, menuduh staf DR Congo menggunakan “voodoo” setelah timnya kalah dalam adu penalti dengan skor 3-4. Ketegangan sempat memuncak ketika Chelle terlibat adu mulut dengan anggota staf lawan. Dalam klarifikasi di media sosial, Chelle menyatakan bahwa emosinya memuncak dan minta maaf, menekankan tidak ada niatan buruk terhadap rakyat Kongo. Insiden ini kembali menyoroti kepercayaan mistis yang umum dalam sepak bola di Afrika.
Kasus lain yang menarik perhatian adalah kontroversi seputar Paul Pogba, yang terjebak dalam skandal pemerasan. Tuduhan ini melibatkan praktik marabout—perdukunan tradisional yang dipercaya oleh banyak pemain di Prancis. Keluarganya menuduh seorang marabout bernama Ibrahim “Grande” telah menerima jutaan euro sejak 2015, dengan tujuan mulai dari menghindari cedera hingga membantu Prancis meraih kemenangan di Piala Dunia 2018. Tuduhan lain juga menyebutkan bahwa Pogba meminta marabout untuk “menetralkan” Kylian Mbappé dalam pertandingan Liga Champions.
Kedua kasus ini menunjukkan bahwa meskipun sepak bola modern didominasi oleh analisis dan teknologi, kepercayaan terhadap praktik-praktik mistis masih hidup dan menjadi bagian dari narasi olahraga ini, menarik perhatian tidak hanya para penggemar tetapi juga masyarakat luas.