Asman.ac.id – Presiden Prabowo Subianto menyoroti urgensi permasalahan singkong dan produk turunannya, terutama tapioka, yang berperan penting bagi kesejahteraan petani dan industri. Dalam rapat terbatas yang berlangsung di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (18/9), Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan segera mengambil kebijakan khusus untuk mengatasi isu ini.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa kebijakan tersebut akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku industri, dan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan petani. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Airlangga sebelumnya telah mendengarkan keluhan langsung dari para petani mengenai permasalahan yang mereka hadapi.
Salah satu isu utama yang diangkat adalah rendahnya harga jual ubi kayu, yang saat ini hanya berada di kisaran Rp600–700 per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah biaya yang dikeluarkan petani, yang mencapai sekitar Rp740 per kilogram. Kondisi ini mengancam keberlangsungan usaha mereka dan dapat mempengaruhi pasokan tapioka di pasar.
Dengan langkah-langkah yang akan segera diambil, pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi yang berarti bagi petani singkong dan industri terkait. Penanganan masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan sinergi dan dukungan dari semua pihak terkait untuk mencapai solusi yang efektif dan berkelanjutan.