Site icon asman.ac.id

Produsen Mobil AS Hadapi Tantangan Kenaikan Tarif Impor

[original_title]

Asman.ac.id – Produsen kendaraan di Amerika Serikat kini diwajibkan untuk melacak asal-usul semua suku cadang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada. Kebijakan ini dipicu oleh meningkatnya tarif impor otomotif yang bisa mencapai rata-rata 19 persen, sesuai analisis yang dilakukan oleh T.D. Cowen, berdasarkan data dari Komisi Perdagangan Internasional AS.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran bahwa para pembuat mobil mungkin kesulitan memenuhi dokumen yang diperlukan untuk mematuhi ketentuan dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA). Hal ini disebabkan oleh tantangan dalam pelacakan dan pencatatan suku cadang yang mungkin kurang efektif. Angela Gamalski, seorang ahli kepatuhan perdagangan dari firma hukum di AS, menekankan kompleksitas yang muncul dalam industri otomotif terkait kepatuhan terhadap USMCA dan regulasi tarif.

Sebuah studi menunjukkan bahwa kendaraan yang diimpor dari negara tetangga seringkali mengandung suku cadang non-AS dalam jumlah signifikan. Apabila kendaraan tersebut gagal memenuhi syarat Kandungan Nilai Regional (RVC), maka akan dikenakan tarif sebesar 25 persen dari total nilai kendaraan. Standar RVC mengharuskan minimal 75 persen dari nilai kendaraan terdiri dari komponen yang dibuat di Amerika Utara, serta 70 persen untuk bahan baku seperti baja dan aluminium.

Syarat lain menyatakan bahwa 40 persen dari nilai kendaraan harus berasal dari fasilitas yang beroperasi di kawasan tersebut dengan upah pekerja minimum sebesar 16 dolar per jam. Meskipun ada pengecualian untuk suku cadang yang dijual secara terpisah, tarif ini mulai diterapkan pada semua produk sejenis sejak 3 April lalu, meningkatkan beban finansial bagi produsen otomotif.

Exit mobile version